News  

Mobil Mewah Dedi Mulyadi Ganti Pelat Nomor Usai Polemik Pajak Mencuat

Kehebohan melanda jagat maya beberapa waktu lalu. Penyebabnya? Sebuah Lexus LX600 putih milik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang kedapatan menunggak pajak kendaraan bermotor. Mobil mewah senilai miliaran rupiah itu tercatat memiliki tunggakan pajak mencapai Rp 42 juta lebih. Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama mengingat Dedi Mulyadi dikenal sebagai sosok yang aktif mengkampanyekan program penghapusan denda pajak di Jawa Barat.

Tunggakan pajak tersebut terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pokok sebesar Rp 40.404.000, denda PKB Rp 1.616.200, serta SWDKLLJ dan dendanya yang mencapai Rp 213.000. Mobil yang awalnya berpelat nomor Jakarta (B 2600 SME) ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak warganet yang terkejut dengan jumlah tunggakan yang cukup fantastis tersebut, apalagi mengingat status sosial Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat.

Menanggapi kehebohan ini, Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi melalui video di akun Instagram pribadinya. Ia menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran pajak disebabkan oleh proses mutasi kendaraan yang rumit. Kendala utama terletak pada status mobil yang masih terikat leasing. Proses administrasi yang kompleks inilah yang menyebabkan tunggakan pajak tersebut.

Dalam video tersebut, Dedi Mulyadi menyatakan, “Kemarin sempat rame nanyain pajak kendaraan yang saya miliki hari ini tuh nomornya sudah Bandung dan tidak ada problem lagi dengan pajak. Kemarin ada problem dengan pajak di Jakarta, hari ini sudah kita bereskan seluruhnya dan sekarang nomornya sudah Bandung, sudah Jawa Barat.” Pernyataan ini menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Per 25 April 2025, permasalahan pajak akhirnya selesai. Lexus LX600 tersebut telah resmi berpindah plat nomor menjadi D 901 DM. Hal ini menunjukkan konsistensi Dedi Mulyadi dalam menggunakan plat nomor sesuai dengan wilayah kerjanya. Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, semua kendaraannya menggunakan plat Purwakarta. Kini sebagai Gubernur Jawa Barat, ia konsisten menggunakan plat nomor D.

Sikap Terpuji Dedi Mulyadi

Yang patut diapresiasi dari kasus ini adalah sikap terbuka dan bertanggung jawab Dedi Mulyadi. Ia tidak berkelit atau mencari alasan atas keterlambatan pembayaran pajak. Justru sebaliknya, ia mengapresiasi kejelian masyarakat yang mengawasi dan mengingatkannya. Sikap ini menunjukkan integritas dan kedewasaan seorang pemimpin publik.

Tidak banyak pejabat publik yang berani mengakui kesalahan dan menyelesaikan masalah secara terbuka. Sikap “gentleman” Dedi Mulyadi ini patut menjadi contoh bagi para pejabat lainnya. Transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam pemerintahan yang baik dan bersih.

Pelajaran Berharga dari Kasus Ini

Kasus tunggakan pajak Lexus LX600 milik Dedi Mulyadi memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Pertama, pentingnya ketelitian dan kepatuhan dalam membayar pajak. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang sangat penting untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Kedua, pentingnya transparansi dan akuntabilitas bagi para pejabat publik.

Ketiga, peran serta masyarakat dalam mengawasi kinerja pemerintah sangatlah penting. Kejelian masyarakat dalam melihat dan melaporkan penyimpangan dapat membantu pemerintah dalam menjaga tata kelola pemerintahan yang baik. Keempat, bahkan pejabat publik pun dapat mengalami kendala administrasi. Namun, yang terpenting adalah bagaimana mereka menyelesaikan masalah tersebut dengan bertanggung jawab dan terbuka.

Kesimpulannya, kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kepatuhan terhadap peraturan perpajakan dan sikap terbuka dari pejabat publik dalam menghadapi masalah. Sikap Dedi Mulyadi yang mengakui kesalahan dan menyelesaikan masalah dengan bertanggung jawab patut dicontoh dan diapresiasi. Kasus ini juga menjadi reminder bagi kita semua akan pentingnya peran serta masyarakat dalam mengawasi kinerja pemerintah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *