Mobil  

Rahasia Pabrik Baterai Hyundai: Intip Produksi Mobil Listrik Indonesia!

PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) menunjukkan komitmen kuatnya dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui pengembangan fasilitas produksi baterai oleh dua entitas utama: HLI Green Power dan Hyundai Energy Indonesia (HEI).

HLI Green Power bertanggung jawab atas produksi sel baterai, sementara HEI fokus pada perakitan paket baterai siap pakai untuk mobil listrik Hyundai, seperti Ioniq 5 dan Kona Electric yang kini diproduksi lokal. Proses produksi di HEI menekankan presisi tinggi dan mematuhi standar keselamatan global.

“HEI bertanggung jawab untuk memastikan penyusunan modul dan sistem baterai yang sesuai standar serta melakukan pengujian ketat terhadap setiap unit baterai. Dengan begitu, EV Hyundai yang beredar di pasar sudah teruji kualitas dan keamanannya,” jelas Chang Oug Hong, President Director Hyundai Energy Indonesia.

Proses Perakitan Baterai di HEI

Proses perakitan baterai di HEI terbagi menjadi dua tahap utama: Battery Module Assembly (BMA) dan Battery System Assembly (BSA). Kedua tahapan ini melibatkan teknologi canggih dan pengawasan ketat untuk memastikan kualitas dan keamanan baterai.

Battery Module Assembly (BMA)

Tahap BMA menggabungkan delapan unit sel baterai menjadi satu modul. Prosesnya dimulai dari *cell loading*, *pad attaching*, dan *cell stacking*. Setelah itu, modul melalui proses *end plate and sensing block camp assembly*, di mana ujung sel dilas untuk memastikan sambungan yang kuat dan aman.

Seluruh proses ini dilakukan secara otomatis dengan pengawasan ketat untuk menjamin konsistensi mutu dan keselamatan. Teknologi otomatisasi ini memungkinkan produksi yang efisien dan konsisten, meminimalkan kesalahan manusia.

Battery System Assembly (BSA)

Tahap BSA menyusun beberapa modul BMA menjadi satu paket baterai utuh. Proses dimulai dengan memasukkan modul ke dalam *lower case*, diikuti pengisian *gap filler* untuk meredam panas selama pengoperasian.

“Suhu di dalam *lower case* tidak boleh lebih dari 45 derajat untuk memastikan agar aman,” ujar Arif Radjagukguk, Asst. Manager Produksi PT Hyundai Energy Indonesia. Pengendalian suhu ini sangat penting untuk mencegah kerusakan baterai dan memastikan keamanannya.

Setelah itu, paket baterai ditutup dengan *upper case* dan menjalani pengujian menyeluruh, meliputi uji konsumsi daya, efisiensi pengisian, dan kestabilan arus listrik. Pengujian yang komprehensif ini memastikan performa dan keandalan baterai sebelum dipasangkan ke kendaraan.

Tipe Baterai yang Diproduksi

HEI memproduksi dua tipe Battery System Assembly untuk memenuhi kebutuhan berbagai kendaraan:

  • Standard Range: Terdiri dari 20 modul BMA (160 sel), cocok untuk penggunaan harian jarak menengah.
  • Long Range: Memuat 27 modul BMA (216 sel), dirancang untuk mobil dengan jarak tempuh lebih jauh dan kapasitas daya besar.
  • Pabrik HEI mampu merakit hingga 27 unit paket baterai lengkap dalam satu shift kerja. Efisiensi tinggi ini menjadikan Hyundai sebagai pelopor kendaraan listrik dengan komponen lokal di Indonesia.

    Dengan proses produksi yang terintegrasi di dalam negeri, mulai dari sel baterai hingga perakitan kendaraan, Hyundai dapat menawarkan mobil listrik yang lebih terjangkau, kompetitif, dan sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Langkah ini juga berkontribusi pada pengembangan industri otomotif lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.

    Ke depannya, strategi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar kendaraan listrik Hyundai di Indonesia, sekaligus mendorong percepatan transisi energi menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Pengembangan teknologi baterai lokal juga memiliki potensi untuk diekspor ke negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara dan bahkan global.

    Selain itu, perluasan investasi di bidang riset dan pengembangan baterai akan semakin memperkuat posisi Hyundai sebagai pemimpin dalam inovasi teknologi baterai di Indonesia. Hal ini mencakup penelitian material baterai yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta pengembangan teknologi pengisian daya yang lebih cepat dan efisien.

    Secara keseluruhan, langkah Hyundai ini patut diapresiasi karena turut berkontribusi pada pengembangan industri otomotif nasional dan mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Ketersediaan baterai yang terjamin kualitas dan keamanannya menjadi kunci utama dalam mendukung keberhasilan program kendaraan listrik nasional.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *