Bahaya Kebakaran Baterai Mobil Listrik: APAR Tak Berdaya, Ini Solusinya

Kebakaran mobil listrik, meskipun jarang terjadi, tetap menjadi perhatian serius bagi para pemiliknya. Hal ini dikarenakan api yang dihasilkan dari baterai lithium pada mobil listrik memiliki karakteristik yang berbeda dan sulit dipadamkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) konvensional.

APAR konvensional, yang umumnya berbahan dasar bubuk, tidak efektif memadamkan api baterai lithium yang mencapai suhu lebih dari 1.200 derajat Celcius. “Karena APAR jenis powder based didesain untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat celcius ke bawah,” jelas Willy Hadiwijaya, CEO PT FAST. Oleh karena itu, diperlukan jenis APAR yang lebih spesifik.

Jenis APAR yang direkomendasikan untuk mobil listrik adalah yang mengandung water based chemical dan senyawa Potassium. Kombinasi ini mampu mengatasi suhu ekstrem yang dihasilkan oleh baterai lithium yang terbakar. Selain itu, disarankan untuk memilih APAR berbasis food grade agar aman bagi manusia dan lingkungan jika terjadi kontak.

Mengapa APAR Konvensional Tidak Efektif?

Baterai lithium memiliki mekanisme pembakaran yang unik. Bukan hanya suhu yang sangat tinggi, tetapi juga reaksi kimia yang berkelanjutan yang menyebabkan api sulit dipadamkan dengan APAR biasa. Bubuk kimia pada APAR konvensional mungkin mampu mendinginkan permukaan baterai, tetapi tidak mampu menghentikan reaksi kimia di dalam sel baterai yang terus menghasilkan panas dan api.

Reaksi berantai yang terjadi di dalam sel baterai lithium dapat menyebabkan terbakarnya sel-sel lain secara berurutan, bahkan setelah api di permukaan seakan-akan sudah padam. Ini yang menyebabkan api dapat kembali menyala beberapa saat kemudian, meskipun sudah dipadamkan sebelumnya.

Jenis APAR yang Direkomendasikan

Untuk memastikan keamanan, pemilik mobil listrik perlu mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih APAR. Selain kandungan water based chemical dan Potassium, perhatikan juga kapasitas APAR. Pilih APAR dengan kapasitas yang cukup untuk menangani kebakaran baterai mobil listrik yang ukurannya bisa bervariasi tergantung jenis dan kapasitas baterai.

Selain itu, pastikan APAR dalam kondisi baik dan terawat. Lakukan pengecekan secara berkala, dan pastikan APAR mudah diakses jika terjadi keadaan darurat. Pemilik mobil listrik juga disarankan untuk mengikuti pelatihan pemadaman kebakaran yang khusus menangani kebakaran baterai lithium.

Mitos dan Fakta Kebakaran Baterai Lithium

Meskipun berbahaya jika terbakar, penting untuk dipahami bahwa baterai lithium itu sendiri tidak mudah terbakar. Simulasi menunjukkan bahwa baterai lithium perlu dibakar langsung dengan api yang cukup besar untuk memulai proses pembakaran yang signifikan. Bukan sekadar percikan api kecil yang dapat menyebabkan kebakaran.

Namun, sekali terbakar, reaksi berantai dan suhu tinggi yang dihasilkan akan menyebabkan kerusakan yang signifikan dan sulit dipadamkan tanpa APAR yang tepat. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan pemahaman tentang cara menangani kebakaran baterai lithium sangat penting.

Langkah Pencegahan Kebakaran Mobil Listrik

Selain menyiapkan APAR yang sesuai, pemilik mobil listrik juga perlu melakukan tindakan pencegahan lainnya, seperti memahami cara penggunaan dan perawatan baterai mobil listrik dengan benar. Hindari pengisian daya yang berlebihan atau di tempat yang tidak sesuai.

Periksa secara berkala kondisi baterai dan sistem kelistrikan mobil untuk mendeteksi potensi masalah. Jika ditemukan kerusakan, segera perbaiki di bengkel resmi. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan memiliki persiapan yang memadai, risiko kebakaran mobil listrik dapat diminimalkan.

Kesimpulannya, memiliki APAR yang tepat dan memahami cara memadamkan api baterai lithium sangat krusial bagi pemilik mobil listrik. Selain itu, tindakan pencegahan dan perawatan yang baik dapat meminimalisir risiko kebakaran. Selalu prioritaskan keselamatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *