Kecelakaan maut terjadi di Tol JORR pada Sabtu, 29 Maret 2024 pukul 19.00 WIB. Sebuah mobil listrik Hyundai Ioniq 5 N menabrak truk yang sedang mogok, mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Peristiwa ini menyoroti bahaya kecepatan tinggi dan perlunya kewaspadaan ekstra saat mengemudikan kendaraan bertenaga tinggi, khususnya di jalan tol.
Sopir Ioniq 5 N, KI (32), melaju dari arah utara menuju selatan. Kecelakaan terjadi di sekitar KM 05.200 wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.
Kecelakaan Maut Ioniq 5 N dan Truk Mogok
Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 N yang terlibat kecelakaan bukanlah varian standar. Versi ‘N’ menandakan performa tinggi dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 3,4 detik dan kecepatan maksimal hingga 260 km/jam.
Kecepatan dan tenaga besar Ioniq 5 N, ditambah suara mesin virtual yang sporty, dapat memicu adrenalin pengemudi. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak dikendalikan dengan bijak.
Analisis Ahli Keselamatan Berkendara
Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menjelaskan mengemudi dengan kecepatan tinggi membutuhkan perhitungan matang. Bukan hanya soal menekan pedal gas, tetapi juga kemampuan mengendalikan kendaraan pada kecepatan tersebut.
Mobil yang melaju kencang lebih sulit dihentikan, terutama mobil listrik dengan tenaga spontan dan torsi besar. Selain itu, daya pandang pengemudi menjadi sempit, dan risiko kehilangan keseimbangan meningkat.
Mengemudi mobil listrik, menurut Sony, memiliki spesifikasi unik. Pengemudi perlu beradaptasi dengan teknologi canggihnya, seperti injakan pedal gas yang harus halus dan adanya “delay” pada pedal rem.
Penggunaan fitur seperti hill assist atau regenerative brake juga penting untuk dikendalikan dengan baik, terutama pada tanjakan, turunan, dan tikungan. Mobil listrik dirancang ramah lingkungan, namun tetap membutuhkan teknik mengemudi yang tepat.
Bahaya Mengemudi di Bahu Jalan
Sony juga menyoroti kemungkinan Ioniq 5 N melaju di bahu jalan saat kejadian. Bahu jalan hanya diperuntukkan untuk keadaan darurat, bukan untuk mendahului atau melaju kencang.
Kendaraan yang mogok atau rusak biasanya berada di bahu jalan. Mengemudi dengan kecepatan tinggi di bahu jalan sangat berbahaya karena bisa berujung pada tabrakan dengan kendaraan yang berhenti.
Kecepatan tinggi di bahu jalan meningkatkan potensi kecelakaan serius. Oleh karena itu, selalu patuhi aturan lalu lintas dan hindari melaju di bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat.
Kesimpulannya, kecelakaan ini menjadi pengingat penting tentang bahaya mengemudi dengan kecepatan tinggi, terutama dengan kendaraan bertenaga tinggi seperti Ioniq 5 N. Kewaspadaan, pelatihan mengemudi yang tepat, dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas sangat krusial untuk mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh pengemudi untuk selalu mengutamakan keselamatan di jalan raya.