Mobil Listrik Lokal Murah Meluncur, Harga di Bawah Rp300 Juta Tahun Ini

Malaysia bersiap memasuki era baru dalam industri otomotif dengan peluncuran mobil listrik pertama Perodua, yang ditargetkan untuk dijual dengan harga di bawah Rp 300 juta. Langkah ini menandai ambisi negara tersebut untuk menjadi pemain utama di pasar kendaraan listrik regional.

Perusahaan Otomobil Kedua Sdn Bhd (Perodua), produsen mobil terbesar di Malaysia, akan merampungkan produksi mobil listrik pertamanya pada Oktober 2024. Peluncuran ke pasaran dijadwalkan pada akhir tahun ini, menandai tonggak penting dalam transisi menuju mobilitas berkelanjutan.

Presiden dan CEO Perodua, Datuk Seri Zainal Abidin Ahmad, menyatakan bahwa mobil listrik tersebut akan dirakit secara lokal di pabrik baru Perodua di Rawang, Selangor. Komponen lokal ditargetkan mencapai lebih dari 30 persen pada tahap awal produksi, namun Zainal Abidin mengungkapkan optimisme untuk meningkatkannya menjadi lebih dari 60 persen setelah beberapa bulan produksi.

“Tapi setelah beberapa bulan diproduksi dengan lokalisasi komponen penting, kami berharap bisa meningkatkan penggunaan komponen lokal lebih dari 60 persen,” ungkap Zainal Abidin.

Target Produksi dan Pasar

Perodua menargetkan produksi sebanyak 500 unit mobil listrik per tahunnya. Sasaran pasar utama adalah kaum muda dan keluarga kecil, yang diharapkan dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan mobil listrik dengan harga terjangkau. Strategi ini menunjukkan fokus Perodua pada segmen pasar yang berkembang pesat.

Harga yang kompetitif menjadi salah satu kunci keberhasilan strategi ini. Dengan harga jual di bawah 80.000 ringgit (sekitar Rp 305 juta), mobil listrik Perodua ini berpotensi menarik minat konsumen yang lebih luas dibandingkan dengan mobil listrik lainnya yang ada di pasaran.

Kualitas Baterai dan Nilai Jual Kembali

Perodua juga menekankan pentingnya kualitas baterai dan nilai jual kembali mobil listriknya. Hal ini merupakan pertimbangan krusial bagi konsumen dalam memutuskan untuk membeli mobil listrik. Kecemasan akan penurunan nilai jual akibat usia pakai baterai seringkali menjadi penghalang bagi calon pembeli.

“Jika orang membeli mobil listrik tetapi tidak yakin dengan kualitas baterainya, nilai mobil tersebut akan turun setelah delapan tahun. Jadi kami memastikan bahwa setelah delapan atau sembilan tahun, mobil ini masih memiliki harga jualnya, sebab kami mengontrol kualitas baterai. Anda akan selalu bisa mendapatkan baterai baru dari kami,” tegas Zainal Abidin.

Persaingan di Pasar Mobil Listrik Malaysia

Kehadiran mobil listrik Perodua ini akan semakin meramaikan persaingan di pasar mobil listrik Malaysia. Mobil ini diharapkan menjadi penantang serius bagi model-model lain yang sudah ada di pasaran, seperti Proton eMas 5 yang dibangun dari platform Geely Xingyuan.

Pertumbuhan pasar mobil listrik di Malaysia terus meningkat, didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan. Perodua, dengan pengalamannya di pasar domestik, berada di posisi strategis untuk memanfaatkan peluang ini.

Kesimpulan

Mobil listrik Perodua menandai langkah signifikan bagi industri otomotif Malaysia dan menunjukkan komitmen negara untuk beralih ke energi terbarukan. Dengan harga terjangkau, fokus pada kualitas baterai, dan strategi pemasaran yang tepat, mobil listrik ini berpotensi besar untuk sukses dan mendorong adopsi kendaraan listrik di Malaysia. Ini juga akan menjadi tolok ukur bagi negara-negara ASEAN lainnya dalam pengembangan industri otomotif ramah lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *