Mobil  

Bahaya Karat: 3 Komponen Mobil Ini Rawan Usai Terjang Banjir

Musim hujan telah tiba, dan genangan air menjadi pemandangan umum di berbagai jalan. Sayangnya, banyak pengemudi yang tetap nekat menerobos banjir tanpa mempertimbangkan risikonya. Padahal, tindakan ini tidak hanya berpotensi membuat mobil mogok, tetapi juga dapat merusak beberapa komponen penting di bagian bawah kendaraan.

Air dan komponen logam kendaraan merupakan musuh bebuyutan. Kontak langsung antara keduanya akan memicu proses korosi dan kerusakan yang dapat terjadi secara diam-diam, baru terasa ketika masalah sudah parah.

Jika Anda pernah mengalami kejadian serupa, berikut ini tiga komponen penting yang sangat rentan terhadap kerusakan akibat terendam banjir. Ketiga komponen ini seringkali mengalami kerusakan tanpa gejala awal yang kentara.

Komponen Kendaraan yang Rentan Rusak Akibat Banjir

1. Tie Rod: Pengatur Arah yang Rentan terhadap Kerusakan

Tie rod merupakan komponen krusial dalam sistem kemudi mobil. Fungsinya adalah menghubungkan sistem kemudi dengan roda depan, memastikan kendali dan arah mobil. Kerusakan pada tie rod dapat berakibat fatal.

Saat mobil menerobos genangan air, karet pelindung tie rod dapat robek atau longgar. Air yang masuk ke dalam komponen ini akan menyebabkan karat pada ball joint. Hal ini akan mengganggu pergerakan tie rod dan membuat roda menjadi tidak stabil, bahkan oblak.

Gejala kerusakan tie rod antara lain: setir yang tidak kembali ke posisi lurus (tidak center), mobil cenderung miring ke satu sisi saat dikendarai, atau terasa getaran pada kemudi saat melaju. Kondisi ini selain membahayakan juga membuat berkendara menjadi tidak nyaman.

2. Bearing Roda: Si Pemutar Setia yang Tak Suka Air

Bearing roda berperan penting dalam memastikan roda berputar dengan lancar dan halus. Bearing roda merupakan komponen presisi yang terbuat dari logam dan dilumasi dengan grease khusus. Air yang masuk ke dalam bearing akan merusak pelumas, menyebabkan karat dan keausan pada komponen tersebut.

Kerusakan bearing roda dapat menyebabkan bunyi berdecit atau berdengung dari roda, getaran saat berkendara, dan bahkan membuat roda terasa berat saat diputar. Pada kasus yang parah, roda bisa macet dan menyebabkan kecelakaan.

Perawatan berkala, seperti memeriksa kondisi grease dan membersihkan area sekitar bearing roda sangat penting untuk mencegah kerusakan akibat air atau debu.

3. Sistem Kelistrikan: Bahaya yang Tersembunyi

Selain komponen mekanis, sistem kelistrikan mobil juga sangat rentan terhadap kerusakan akibat banjir. Air dapat menyebabkan korsleting, kerusakan pada modul kontrol elektronik (ECU), dan komponen kelistrikan lainnya.

Kerusakan pada sistem kelistrikan bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari lampu yang mati, sistem pengapian yang bermasalah, hingga kerusakan pada sistem pengereman ABS (Anti-lock Braking System). Kerusakan ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan sulit diprediksi.

Setelah mobil terendam banjir, sebaiknya segera periksa seluruh sistem kelistrikan dan keringkan dengan teliti untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Konsultasikan dengan mekanik profesional untuk memastikan semua sistem bekerja dengan baik.

Kesimpulannya, menerobos banjir dengan mobil sangat berisiko dan dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai komponen penting. Lebih baik menghindari genangan air yang tinggi dan cari jalur alternatif yang lebih aman. Jika terpaksa menerobos, lakukan dengan kecepatan rendah dan hati-hati. Setelah melewati genangan air, segera periksa kondisi mobil untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *