Sebuah insiden unik terjadi di Ponorogo, Jawa Timur, saat seorang pemudik asal Yogyakarta, Ibnu, terperosok ke sawah karena mengikuti petunjuk Google Maps. Ia bermaksud menuju Desa Sendang, Jambon, Ponorogo, namun aplikasi navigasi tersebut malah mengarahkannya ke jalur yang salah, yaitu area persawahan di wilayah Balong.
“Saya kan ngikuti arah google maps. Ternyata diarahkan ke sawah, akhirnya karena kurang menguasai medan malah tercebur ke sawah,” ujar Ibnu kepada wartawan pada Minggu, 6 April 2025. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden serupa di mana pengendara mobil tersesat karena terlalu bergantung pada aplikasi peta digital.
Mobil Ibnu, sebuah Chevrolet Aveo berwarna merah, terjebak di sawah. Ia mencoba mengeluarkan mobilnya dengan bantuan warga sekitar, namun upaya tersebut gagal karena medan yang sulit dan kurangnya tenaga. Akhirnya, ia meminta bantuan Polsek Balong.
Polsek Balong pun sigap merespon panggilan darurat tersebut. Dengan bantuan anggota Koramil Balong dan warga sekitar, mobil Ibnu berhasil dievakuasi. Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan kayu papan untuk menyangga ban mobil, lalu ditarik dengan mobil polisi. Gotong royong menjadi kunci keberhasilan evakuasi ini.
Mengandalkan Peta Digital: Sebuah Pedang Bermata Dua
Kasus ini menyoroti pentingnya bijak dalam menggunakan aplikasi peta digital seperti Google Maps. Meskipun aplikasi ini sangat membantu dalam navigasi, pengguna tetap perlu waspada dan kritis terhadap petunjuk yang diberikan.
Kapolsek Balong, AKP Agus Wibowo, menjelaskan bahwa pemudik tersebut berangkat dari Yogyakarta dan tiba di Desa Sendang dini hari. Karena sepenuhnya mengandalkan Google Maps, mereka tidak menyadari bahwa jalur yang ditunjukkan aplikasi tersebut adalah jalan persawahan.
AKP Agus Wibowo menekankan pentingnya kewaspadaan dan pengecekan kondisi jalan secara langsung. “Meskipun mengikuti arahan Google Maps, sebaiknya pengendara tetap memperhatikan area sekitar dan juga bertanya kepada warga agar tak terjadi kejadian serupa,” imbuhnya. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pengguna aplikasi navigasi.
Tips Aman Menggunakan Aplikasi Peta Digital
Untuk menghindari kejadian serupa, berikut beberapa tips aman saat menggunakan aplikasi peta digital:
- Selalu periksa rute yang disarankan di peta dengan melihat kondisi jalan sebenarnya. Jangan hanya mengandalkan tampilan digital.
- Perhatikan tanda-tanda jalan dan petunjuk arah di sepanjang perjalanan.
- Jangan ragu untuk bertanya kepada warga sekitar jika merasa ragu atau tidak yakin dengan rute yang dipilih.
- Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima dan siap menghadapi berbagai medan jalan.
- Jika memungkinkan, unduh peta offline untuk berjaga-jaga jika sinyal internet lemah atau hilang.
Kejadian mobil pemudik yang terperosok di sawah ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan kewaspadaan saat bepergian, khususnya saat mengandalkan teknologi navigasi. Kombinasi antara teknologi dan kehati-hatian tetaplah kunci perjalanan yang aman dan lancar.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan kondisi geografis dan medan jalan yang mungkin dilalui. Aplikasi peta digital seringkali tidak memperhitungkan perubahan kondisi jalan secara real-time, seperti jalan rusak atau tertutup. Oleh karena itu, tetap waspada dan mengutamakan keselamatan menjadi hal yang sangat penting.