Meningkatnya populasi kendaraan listrik di Indonesia membawa tantangan baru terkait keselamatan. Salah satu risiko utama adalah kebakaran yang disebabkan oleh baterai kendaraan listrik. Perhatian terhadap aspek keselamatan ini menjadi semakin mendesak seiring bertambahnya kendaraan listrik di jalan raya.
Baterai lithium-ion, yang menjadi sumber daya utama kendaraan listrik, memiliki kapasitas penyimpanan energi yang besar dan daya tahan yang lama. Namun, teknologi ini juga menyimpan risiko kebakaran yang signifikan jika terjadi kerusakan baterai, kesalahan dalam proses pengisian daya, atau kondisi operasional yang tidak tepat.
Kerusakan baterai dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari manufaktur yang kurang sempurna hingga penggunaan yang tidak sesuai dengan petunjuk pabrikan. Proses pengisian daya yang salah, seperti penggunaan charger yang tidak kompatibel atau pengisian daya yang berlebihan, juga dapat meningkatkan risiko kebakaran.
Bahaya Kebakaran Baterai Kendaraan Listrik
Kebakaran baterai kendaraan listrik berbeda dengan kebakaran konvensional. Api yang dihasilkan sulit dipadamkan dengan alat pemadam kebakaran biasa karena reaksi kimia kompleks yang terjadi di dalam baterai.
Reaksi kimia ini menghasilkan panas yang ekstrem dan melepaskan gas beracun. Selain itu, baterai lithium-ion seringkali mengandung bahan-bahan logam yang mudah terbakar, memperburuk situasi dan memperpanjang durasi kebakaran.
Suheri, Kepala Bidang Operasi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, menjelaskan bahwa penggunaan CO2 dan bahan kimia lainnya tidak efektif untuk memadamkan kebakaran baterai. Hal ini dikarenakan metode tersebut hanya menekan api permukaan tanpa menghentikan reaksi kimia di dalam baterai.
Mengatasi Kebakaran Baterai
Untuk mengatasi tantangan ini, dibutuhkan alat pemadam kebakaran khusus yang dirancang untuk menangani kebakaran baterai kendaraan listrik. Salah satu contohnya adalah alat pemadam F500 atau fire killer.
Alat pemadam ini bekerja dengan cara yang berbeda dari alat pemadam konvensional. F500 tidak hanya memadamkan api, tetapi juga menghilangkan tiga elemen utama penyebab kebakaran, yaitu panas, bahan bakar, dan reaksi kimia berantai.
Cara kerjanya adalah dengan membungkus bahan bakar dan membentuk “kepompong kimia” yang mencegah bahan bakar terbakar kembali. Dengan demikian, api dapat dipadamkan secara efektif dan mencegah penyalaan ulang.
Pencegahan Kebakaran
Meskipun alat pemadam khusus tersedia, pencegahan tetap menjadi langkah yang paling efektif. Penting bagi pemilik kendaraan listrik untuk memahami cara pengisian daya yang benar dan melakukan perawatan rutin pada baterai kendaraan mereka.
Pemilihan charger yang tepat dan menghindari pengisian daya yang berlebihan sangat penting. Perawatan rutin, termasuk pemeriksaan kondisi baterai secara berkala, dapat membantu mendeteksi kerusakan dini dan mencegah terjadinya kebakaran.
Pemerintah dan produsen kendaraan listrik juga memiliki peran penting dalam meningkatkan keselamatan. Standar keamanan yang ketat, edukasi publik yang komprehensif, dan pengembangan teknologi baterai yang lebih aman sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko kebakaran.
Penting juga untuk menyediakan infrastruktur pemadam kebakaran yang memadai untuk menangani kebakaran baterai kendaraan listrik. Pelatihan khusus bagi petugas pemadam kebakaran dalam menangani kebakaran jenis ini juga perlu ditingkatkan.
Dengan upaya bersama dari pemerintah, produsen, dan masyarakat, risiko kebakaran baterai kendaraan listrik dapat diminimalisir dan keselamatan pengguna jalan dapat dijamin.