News  

Toyota Resmi Bantah Akuisisi Neta: Klaim Pengambilalihan Salah Kaprah

Toyota China secara tegas membantah rumor akuisisi Neta Auto. Yu Yiming, Kepala Komunikasi Merek Toyota Motor (China) Investment Co., Ltd., menyatakan kepada Carnewschina, “Kami belum pernah mendengar masalah ini, dan meminta bantuan untuk mengklarifikasi rumor ini.” Pernyataan serupa juga dikeluarkan oleh Neta Auto yang mengkonfirmasi bahwa rumor tersebut tidak benar.

Bantahan ini muncul di tengah kondisi keuangan Neta Auto yang tengah memburuk. Pada Maret 2025, sejumlah pemasok mendatangi kantor pusat Neta Auto di Shanghai untuk mencari solusi pembayaran, memicu konferensi pemasok yang berfokus pada restrukturisasi utang. Meskipun pabrik Tongxiang sempat beroperasi kembali pada Januari 2025, produksi terhenti karena kekurangan suku cadang.

Kekurangan suku cadang ini berdampak signifikan pada kelangsungan bisnis Neta Auto. Investor menarik dukungannya, menghambat kesepakatan pendanaan dan menyebabkan valuasi perusahaan merosot drastis. Situasi ini semakin mempersulit Neta Auto untuk mengatasi masalah keuangannya.

Kondisi Keuangan Neta Auto yang Mengancam

Anjloknya valuasi Neta Auto sangat mencolok. Pada 2023, investasi 1,53 miliar yuan (US$ 211 juta) dari pemerintah Tongxiang menilai perusahaan tersebut senilai 42,3 miliar yuan (US$ 5,8 miliar). Namun, pada 2025, penawaran 50 persen saham Neta seharga 3 miliar yuan (US$ 414 juta) menurunkan valuasinya menjadi hanya 6 miliar yuan (US$ 828 juta), penurunan sebesar 80 persen.

Kerugian kumulatif Neta Auto selama tiga tahun terakhir mencapai 18,3 miliar yuan (US$ 2,53 miliar), ditambah utang kepada pemasok sebesar 6 miliar yuan (US$ 828 juta). Beban keuangan yang berat ini menjadi faktor utama yang menyebabkan Neta Auto berada dalam situasi yang sangat sulit.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai strategi jangka panjang Neta Auto. Kehilangan kepercayaan investor dan pemasok akan semakin mempersulit perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dan menjaga operasionalnya. Perusahaan perlu segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah keuangannya dan memulihkan kepercayaan publik.

Analisis Situasi dan Potensi Solusi

Beberapa faktor dapat diidentifikasi sebagai penyebab utama permasalahan Neta Auto. Kurangnya efisiensi operasional, strategi pemasaran yang kurang efektif, dan persaingan yang ketat di pasar kendaraan listrik mungkin telah berkontribusi pada kerugian yang dialami. Selain itu, ketergantungan pada pemasok tertentu juga meningkatkan kerentanan perusahaan terhadap gangguan rantai pasokan.

Untuk mengatasi krisis ini, Neta Auto perlu melakukan restrukturisasi yang komprehensif. Hal ini termasuk negosiasi ulang dengan pemasok, mencari investor baru, dan mengembangkan strategi bisnis yang lebih berkelanjutan. Diversifikasi pemasok dan peningkatan efisiensi produksi juga menjadi langkah penting yang perlu dipertimbangkan.

Kegagalan Neta Auto untuk mengatasi masalah keuangannya dapat berdampak besar pada industri kendaraan listrik di China. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian bagi investor dan mengurangi kepercayaan konsumen terhadap merek kendaraan listrik lokal. Oleh karena itu, solusi yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih luas.

Rumor akuisisi oleh Toyota, meskipun telah dibantah, menunjukkan bahwa perusahaan menarik perhatian pemain besar di industri otomotif. Ini bisa menjadi peluang bagi Neta Auto untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan, asalkan perusahaan mampu menunjukkan rencana pemulihan yang kredibel dan meyakinkan.

Singkatnya, situasi Neta Auto sangat kritis. Keberhasilan perusahaannya bergantung pada kemampuannya untuk melakukan restrukturisasi secara efektif, memulihkan kepercayaan investor, dan mengatasi masalah keuangan yang mendasarinya. Masa depan Neta Auto tergantung pada tindakan cepat dan tepat yang diambil oleh manajemen perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *