News  

500.000 Driver Ojol Mogok Nasional: Aplikasi Bakal Mati?

500.000 Driver Ojol Mogok Nasional: Aplikasi Bakal Mati?
Sumber: Detik.com

Para pengemudi ojek online (ojol) di Indonesia akan melakukan aksi besar-besaran pada Selasa, 20 Mei 2024. Aksi ini direncanakan berlangsung di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta.

Aksi tersebut tidak hanya berupa demonstrasi di jalanan, tetapi juga ancaman untuk mematikan aplikasi ojol secara serentak selama satu hari penuh. Hal ini bertujuan untuk menekan perusahaan aplikasi ojol terkait sejumlah tuntutan.

Aksi Serentak: 500 Ribu Pengemudi Ojol Terlibat

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa aksi ini melibatkan sekitar 500.000 pengemudi ojol dari berbagai aliansi.

Aliansi-aliansi tersebut antara lain APOB, GOGRABBER, TEKAB, SAKOI, dan GEPPAK. Aksi ini diperkirakan akan berdampak luas di seluruh Indonesia.

Kota-kota besar seperti Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Ambon menjadi target utama aksi ini. Baik aksi demonstrasi di jalanan maupun penghentian operasional aplikasi akan dilakukan secara serentak.

Tuntutan Aksi: Tarif dan Potongan Aplikasi

Tuntutan utama para pengemudi ojol masih berpusat pada penerapan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah.

Mereka menuntut agar perusahaan ojol menaati Permenhub PM No.12 tahun 2019 dan Kepmenhub KP No.667 tahun 2022 dengan perubahan KP No.1001 tahun 2022 terkait tarif dan potongan biaya sewa aplikasi.

Salah satu tuntutan penting adalah penurunan potongan biaya aplikasi dari 30% menjadi 10%. Para pengemudi juga meminta payung hukum yang melindungi mereka sebagai mitra driver dan penindakan terhadap aplikator yang dianggap ‘nakal’.

Dampak Aksi: Layanan Ojol Terganggu

Igun Wicaksono memperingatkan masyarakat akan potensi gangguan layanan ojol selama aksi berlangsung.

Diperkirakan pemesanan ojol akan mengalami gangguan, bahkan lumpuh total di beberapa wilayah. Masyarakat diimbau untuk memahami situasi ini dan mengantisipasi kebutuhan transportasi mereka.

Aksi offbid massal ini, menurut Igun, merupakan bentuk pembelajaran bagi perusahaan aplikasi ojol yang dianggap melanggar regulasi yang berlaku. Mereka berharap aksi ini akan mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para pengemudi ojol.

Foto yang beredar menunjukkan demonstrasi pengemudi ojol di Patung Kuda, Jakarta, pada tanggal 29 Agustus 2024. Aksi ini menunjukkan betapa kuatnya tuntutan para pengemudi ojol untuk mendapatkan perlindungan dan keadilan.

Aksi besar-besaran ini menjadi sorotan, mengingat potensi dampaknya terhadap mobilitas masyarakat. Hasil dari aksi ini akan menjadi penentu langkah selanjutnya dalam upaya mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh para pengemudi ojol di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *