Bamsoet Ajak Pengendara MBI Terapkan Keselamatan Berkendara Optimal

Pengurus Motor Besar Indonesia (MBI) DKI Jakarta periode 2025-2028 resmi dilantik. Alwiciano terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MBI DKI Jakarta pada Musyawarah Wilayah (Muswil) tanggal 26 Januari 2025. Pelantikan ini dihadiri oleh Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Bamsoet menekankan pentingnya peningkatan rasa persaudaraan (brotherhood) antar anggota MBI DKI Jakarta serta dengan komunitas atau klub motor lainnya. Ia memandang pelantikan ini sebagai momen krusial untuk kemajuan MBI ke depannya. Ketua yang baru memiliki tanggung jawab besar untuk membawa organisasi menuju arah yang lebih baik.

“Pelantikan Ketua MBI DKI Jakarta merupakan momen penting bagi perkembangan MBI ke depan. Ketua MBI DKI Jakarta yang baru memiliki tanggung jawab besar untuk memimpin organisasi ini ke arah yang lebih baik,” ujar Bamsoet.

Tugas Berat Ketua MBI DKI Jakarta yang Baru

Bamsoet menjabarkan beberapa fokus utama bagi kepemimpinan Alwiciano. Salah satu prioritas utama adalah pengembangan komunitas motor. Ini meliputi meningkatkan jumlah anggota baru dan memperkuat ikatan antar anggota yang sudah ada.

Ketua MBI DKI Jakarta perlu memfasilitasi berbagai kegiatan yang mempererat tali persaudaraan. Kegiatan sosial seperti bakti sosial, donor darah, pembersihan lingkungan, dan pendidikan keselamatan berkendara akan sangat bermanfaat.

Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antar anggota, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Ini selaras dengan visi MBI untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan industri otomotif Indonesia.

Mendorong Sport Tourism dan Keselamatan Berkendara

Bamsoet juga menyoroti pentingnya mendorong kegiatan turing sebagai bentuk dukungan terhadap sport tourism di Indonesia. Turing rutin dengan rute menarik dapat menarik minat lebih banyak pengendara motor.

Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan bagi para anggota, tetapi juga berpotensi meningkatkan pariwisata lokal dan perekonomian masyarakat di daerah yang dilewati. Ini adalah strategi yang cerdas untuk meningkatkan popularitas MBI sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian.

Selain itu, promosi keselamatan berkendara sangat krusial mengingat tingginya angka kecelakaan lalu lintas, terutama yang melibatkan sepeda motor. Data Korlantas Polri tahun 2024 mencatat 1.150.000 kecelakaan, sekitar 76,42% melibatkan sepeda motor dan mengakibatkan sekitar 27.000 kematian.

Kampanye Keselamatan Berkendara

MBI harus aktif mengkampanyekan keselamatan berkendara. Pelatihan keselamatan berkendara yang melibatkan ahli dan praktisi, serta kolaborasi dengan kepolisian sangat penting.

Bamsoet bahkan menyarankan program ‘Safety Riding Campaign’. Program ini akan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan keselamatan berkendara serta tanggung jawab berlalu lintas. Dengan pendekatan yang sistematis dan melibatkan semua pihak, MBI dapat berkontribusi besar dalam mengurangi kecelakaan.

Dengan visi yang jelas dan strategi yang terarah, diharapkan MBI DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Alwiciano dapat mencapai tujuannya dan memberikan dampak positif bagi para anggotanya dan masyarakat luas. Semoga MBI dapat menjadi contoh organisasi otomotif yang aktif dan bertanggung jawab.

“Dengan pendekatan yang sistematis dan melibatkan semua pemangku kepentingan, MBI dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi angka kecelakaan dan menciptakan budaya berkendara yang lebih aman,” pungkas Bamsoet.

(hnu/ega)

Exit mobile version