Honda CUV e: Iritnya Ngalahkan BeAT, Biaya Harian Cuma Segini

Honda CUV e:, motor listrik terbaru dari PT Astra Honda Motor, menawarkan daya tarik tersendiri di tengah persaingan pasar otomotif roda dua. Keunggulan utama yang diunggulkan adalah biaya operasional harian yang lebih hemat dibandingkan dengan motor berbahan bakar bensin.

Namun, harga jual Honda CUV e: memang lebih tinggi daripada motor bensin sekelas, seperti Honda BeAT. Harga jualnya dibanderol mulai dari Rp 54.450.000 hingga Rp 59.650.000, jauh lebih mahal dari Honda BeAT yang memiliki harga terendah sekitar Rp 18 juta. Perbedaan harga ini menjadi pertimbangan utama bagi calon konsumen.

Perbandingan Biaya Operasional: Honda CUV e: vs Honda BeAT

Untuk lebih jelasnya, mari kita bandingkan biaya operasional harian kedua motor ini. Honda BeAT, dengan klaim konsumsi bahan bakar 1:60,6, membutuhkan biaya sekitar Rp 10.000 untuk menempuh jarak 60 km menggunakan Pertalite, atau Rp 12.900 jika menggunakan Pertamax. Belum termasuk biaya perawatan berkala seperti penggantian oli dan spare part.

Sementara itu, tim redaksi detikOto melakukan uji coba Honda CUV e: menempuh jarak 47,1 km (pulang pergi Depok-Tendean). Setelah perjalanan, baterai tersisa 21%, menunjukkan efisiensi penggunaan daya yang cukup tinggi.

Pengisian ulang baterai menggunakan *off-board charging* membutuhkan waktu lebih dari empat jam. Total daya yang terisi sekitar 1,731 kWh. Dengan asumsi tarif listrik 900 VA (Rp 1.352 per kWh), biaya pengisian sekitar Rp 2.340. Jika tarif listrik 1.300 VA (Rp 1.444,70 per kWh), biayanya menjadi sekitar Rp 2.500.

Berdasarkan spesifikasi baterai (dua baterai dengan kapasitas 29,6 Ah dan 50,26 Volt), kapasitas total daya sekitar 2,975 kWh. Dengan asumsi penggunaan daya maksimal hingga 80,7 km (sesuai klaim Honda), biaya pengisian ulang listrik sekitar Rp 4.928 (menggunakan tarif listrik 1.300 VA).

Keunggulan dan Kekurangan Honda CUV e:

Keunggulan:

  • Biaya operasional harian yang sangat rendah.
  • Pilihan pengisian baterai: *swap* atau *off-board charging*.
  • Waktu pengisian relatif cepat (2,7 jam dari 25% ke 75%).
  • Ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan emisi gas buang.
  • Kekurangan:

  • Harga jual yang relatif tinggi dibandingkan motor bensin sejenis.
  • Ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas di beberapa daerah.
  • Jarak tempuh dengan sekali pengisian daya yang masih relatif terbatas jika dibandingkan dengan motor bensin.
  • Kesimpulannya, Honda CUV e: menawarkan solusi hemat dari sisi biaya operasional, namun harga beli yang tinggi menjadi hambatan utama. Keputusan untuk membeli motor listrik ini perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti frekuensi penggunaan, jarak tempuh harian, dan ketersediaan infrastruktur pengisian daya di sekitar tempat tinggal. Meskipun biaya operasionalnya sangat menarik, harga jualnya masih perlu dipertimbangkan lebih lanjut sebelum memutuskan untuk membelinya, terutama jika dibandingkan dengan motor bensin yang lebih terjangkau.

    Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah masa pakai baterai dan biaya penggantiannya kelak. Informasi mengenai garansi baterai dan biaya perawatan jangka panjang sangat penting untuk dipertimbangkan sebelum membeli.

    Secara keseluruhan, Honda CUV e: merupakan langkah positif dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia. Namun, agar lebih kompetitif, perlu ada upaya lebih lanjut dalam menurunkan harga jual agar dapat dijangkau oleh lebih banyak konsumen.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *