Kejadian asap yang keluar dari mobil listrik BYD Seal di Jakarta Barat beberapa waktu lalu telah menyita perhatian publik. Insiden ini memicu beragam spekulasi mengenai penyebabnya, mengingat mobil listrik masih tergolong teknologi baru di Indonesia.
Agus Purwadi, pakar kendaraan listrik dari ITB, memberikan analisisnya terkait insiden tersebut. Ia mengemukakan tiga kemungkinan penyebab utama munculnya asap dari BYD Seal. Ketiga kemungkinan tersebut perlu dikaji lebih lanjut.
Kemungkinan Penyebab Asap pada BYD Seal Menurut Agus Purwadi
Pertama, Agus menduga masalah berasal dari baterai kendaraan. Baterai mobil listrik rentan mengalami overheat atau panas berlebih, yang dapat menyebabkan kerusakan internal. Kerusakan ini tak selalu berujung pada kebakaran, tetapi bisa berupa munculnya asap.
“Secara umum ada beberapa faktor internal maupun eksternal yang berpotensi dan bisa memicu kejadian tersebut,” jelas Agus Purwadi kepada detikOto, Kamis (15/5). Ia menambahkan, “Pertama, baterai. Sistem baterai pada mobil listrik dapat mengalami masalah seperti overheating atau kerusakan internal yang menyebabkan panas berlebih dan berpotensi menimbulkan asap atau bahkan kebakaran.”
Kedua, Agus menunjuk pada kemungkinan kerusakan pada sistem kelistrikan, seperti hubung singkat. Hubung singkat dapat menghasilkan panas yang sangat tinggi dan berpotensi menimbulkan asap bahkan api. Ini merupakan poin penting yang perlu diteliti lebih lanjut.
Ketiga, Agus menyebutkan komponen elektronika daya sebagai potensi penyebab. Komponen seperti inverter atau charger yang mengalami kerusakan dapat memicu masalah pada kendaraan. Kerusakan pada komponen ini bisa jadi sumber panas yang berujung pada munculnya asap.
Tanggapan BYD Indonesia dan Investigasi Lanjutan
Meskipun Agus Purwadi telah memberikan analisisnya, ia menekankan pentingnya menunggu hasil investigasi resmi dari tim BYD Indonesia. BYD sendiri telah menyatakan komitmennya untuk melakukan investigasi menyeluruh guna mengungkap penyebab pasti kejadian tersebut.
“Untuk lebih jelasnya maka sebaiknya bisa tunggu hasil investigasi tim BYD yang pasti sedang menangani secara serius dan mendalam karena saat ini merupakan market leader baik di Indonesia maupun dunia,” tutur Agus. Pernyataan ini menunjukkan pentingnya penyelidikan yang teliti dan mendalam.
Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Pandjaitan, menegaskan bahwa tim aftersales BYD Indonesia sedang melakukan investigasi menyeluruh. Proses ini membutuhkan waktu dan tahapan yang rinci untuk mengidentifikasi masalah secara tepat.
“Saat ini tim aftersales BYD Indonesia sedang melakukan investigasi menyeluruh agar dapat melakukan identifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab dari masalah tersebut,” ungkap Luther. Ia juga menambahkan, “Mudah-mudahan (hasil pemeriksaannya) dapat segera kami konfirmasi ke publik. Terima kasih.”
Luther juga meluruskan informasi yang beredar di media sosial. Ia menjelaskan bahwa mobil tersebut hanya mengeluarkan asap, bukan api. Cahaya jingga yang terlihat pada foto-foto yang beredar merupakan pantulan lampu pada asap tersebut. Klarifikasi ini penting untuk menghindari kesalahpahaman publik.
Aspek Keamanan Baterai Mobil Listrik
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya aspek keamanan baterai pada mobil listrik. Teknologi baterai terus berkembang, namun tetap ada potensi risiko, terutama terkait overheating dan potensi kebakaran. Penelitian dan pengembangan teknologi baterai yang lebih aman terus dilakukan oleh berbagai pihak.
Sistem manajemen thermal (thermal management system) pada baterai mobil listrik berperan krusial dalam mencegah overheating. Sistem ini dirancang untuk menjaga suhu baterai tetap optimal. Kerusakan pada sistem ini dapat meningkatkan risiko overheating dan menyebabkan masalah seperti yang terjadi pada BYD Seal.
Standar keamanan yang ketat untuk baterai mobil listrik juga diperlukan. Regulasi yang komprehensif dapat membantu memastikan keamanan baterai dan melindungi konsumen. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap teknologi kendaraan listrik.
Kesimpulannya, kasus BYD Seal ini menjadi pembelajaran penting bagi pengembangan dan penggunaan mobil listrik di Indonesia. Penting untuk menunggu hasil investigasi resmi dan terus meningkatkan standar keamanan baterai untuk memastikan keamanan dan kepercayaan publik terhadap teknologi kendaraan listrik.