News  

Xiaomi 13 Ultra: Kap Mesin Bermasalah, Ratusan Pemilik Minta Refund

Kekecewaan melanda ratusan pemilik dan calon pembeli sedan listrik Xiaomi SU7 Ultra di Tiongkok. Pasalnya, fitur kap mesin karbon fiber dengan dua saluran udara yang dibanderol 42.000 yuan (sekitar Rp94 juta) dan dipromosikan sebagai sistem pendinginan berteknologi tinggi ternyata hanya bersifat dekoratif.

Fitur tersebut dijanjikan mampu memberikan pendinginan setara mobil balap, namun pengujian independen membuktikan sebaliknya. Saluran udara tersebut nyaris tidak memberikan aliran udara yang signifikan. Sebuah demonstrasi bahkan menunjukkan tisu yang diletakkan di dekat ventilasi tidak bergerak meskipun kipas diarahkan langsung ke kap mesin.

Kontroversi ini mencuat pada awal Mei 2025 setelah beberapa blogger otomotif melakukan uji coba. Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kap mesin tersebut tidak memberikan pendinginan efektif pada sistem pengereman, atau *downforce* seperti yang diklaim. Kegagalan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kualitas kontrol dan kejujuran dalam pemasaran produk Xiaomi.

Tanggapan Xiaomi dan Reaksi Konsumen

Menanggapi kritik yang meluas, Xiaomi Motors pada 7 Mei mengeluarkan permintaan maaf publik dan mengakui kurangnya kejelasan dalam komunikasi mengenai fungsi kap mesin tersebut. Mereka menjelaskan bahwa desain kap mesin karbon fiber sebenarnya hanya meniru tampilan prototipe kendaraan dan hanya memberikan panduan aliran udara parsial serta pendinginan tambahan yang minimal pada kompartemen depan.

Sebagai kompensasi, Xiaomi menawarkan dua pilihan kepada konsumen. Konsumen yang belum menerima kendaraan dapat mengganti kap mesin karbon fiber dengan versi aluminium standar. Sementara itu, pemilik kendaraan yang telah menerima dan yang telah memesan akan menerima 20.000 poin hadiah, setara dengan 2.000 yuan (sekitar Rp2,7 juta).

Namun, tawaran kompensasi ini ditolak oleh banyak konsumen. Setidaknya 300 pemilik telah bergabung dalam kelompok perlindungan hak konsumen dan menuntut pengembalian dana penuh. Mereka berpendapat bahwa Xiaomi harus bertanggung jawab penuh atas kesalahan pemasaran yang menyesatkan ini, dan bukannya membebankan konsekuensi kepada konsumen yang telah dirugikan.

Implikasi dan Analisis

Insiden ini menjadi sorotan tajam atas transparansi dalam pemasaran otomotif, terutama bagi pendatang baru seperti Xiaomi yang sebelumnya dikenal di industri elektronik. Kepercayaan konsumen menjadi taruhannya, terutama mengingat harga yang cukup tinggi untuk fitur yang terbukti tidak berfungsi sesuai klaim.

Kasus ini juga mengangkat pentingnya verifikasi klaim pemasaran produk otomotif. Pengujian independen dan transparansi informasi sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Kejadian ini bisa jadi pelajaran berharga bagi produsen mobil lain, terutama mereka yang baru memasuki pasar otomotif.

Lebih jauh lagi, insiden ini menunjukkan potensi risiko bagi perusahaan yang terlalu fokus pada estetika dan citra tanpa memperhatikan fungsionalitas produk secara menyeluruh. Menciptakan hype pemasaran yang berlebihan tanpa dasar yang kuat dapat berdampak negatif pada reputasi perusahaan dan kepercayaan konsumen.

Ke depannya, konsumen perlu lebih kritis dalam mengevaluasi klaim pemasaran produk, terutama yang berkaitan dengan teknologi baru dan fitur-fitur yang inovatif. Memastikan informasi yang diberikan akurat dan terverifikasi menjadi langkah penting sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut.

Secara keseluruhan, kontroversi kap mesin Xiaomi SU7 Ultra ini menjadi pelajaran berharga bagi industri otomotif dan konsumen. Transparansi, verifikasi klaim, dan tanggung jawab produsen menjadi faktor kunci dalam membangun kepercayaan dan menjaga integritas pasar.

Exit mobile version