Chery Tiggo 8 CSH, sebuah Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), menarik perhatian berkat klaim efisiensi bahan bakarnya yang luar biasa: 76 km per liter. Angka ini jauh melampaui konsumsi BBM sepeda motor 250 cc sekalipun.
1. Spesifikasi Mesin dan Performa Tiggo 8 CSH
Tiggo 8 CSH ditenagai oleh mesin ACTECI H4J15 1.500 cc turbo yang menghasilkan tenaga 143 PS dan torsi 215 Nm. Mesin ini dipadukan dengan motor listrik bertenaga 204 PS dan torsi 310 Nm.
Kombinasi mesin bensin dan motor listrik menghasilkan tenaga gabungan hingga 347 PS dan torsi puncak 525 Nm. Performa yang tangguh dipadu dengan efisiensi yang tinggi.
2. Baterai dan Jarak Tempuh Listrik Murni
Sistem PHEV Tiggo 8 CSH didukung oleh baterai Lithium Iron Phosphate 18,3 kWh dengan sertifikasi IP68. Baterai ini mampu beroperasi dalam suhu ekstrem, dari -35°C hingga 60°C.
Dalam mode EV (listrik murni), Tiggo 8 CSH diklaim mampu menempuh jarak hingga 90 kilometer. Hal ini sangat membantu untuk perjalanan harian dalam kota dan mengurangi konsumsi BBM.
Port pengisian baterai menggunakan standar CCS2, yang umum digunakan di berbagai negara.
3. Memahami Klaim Konsumsi BBM 76 km/liter
Klaim konsumsi BBM 76 km/liter didapat dari perhitungan kompleks yang dilakukan oleh departemen perhubungan China. Angka ini didapat dari rata-rata penggunaan dalam berbagai skenario berkendara.
Sales Director PT Chery Sales Indonesia, Budi Darmawan, menjelaskan, “Jadi itu adalah hitungan yang dibuat oleh departemen perhubungan China, agak complicated. Tapi kira-kira begini, misalnya dalam 1 hari kita commuter 100 km, nah itu kan EV Mode bisa cover 90 km, artinya yang sisa 10 km ini akan menggunakan mesin bensin,”
“Sisa 10 km ini katakanlah cuma butuh bensin 0,5 liter. Berarti dari total 100 km hanya mengkonsumsi 0,5 liter. Tapi siklus tersebut gak bisa dihitung sekali, jadi berkali-kali dan dirata-rata,” tambahnya.
Kesimpulannya, angka 76 km/liter merupakan representasi dari efisiensi tinggi Tiggo 8 CSH berkat kombinasi mesin bensin dan motor listrik serta penggunaan mode EV yang optimal. Efisiensi sesungguhnya akan bervariasi tergantung pada gaya berkendara dan kondisi jalan.
