Mobil  

Nissan Tutup Pabrik Jepang: Restrukturisasi Besar-besaran Guncang Industri Otomotif

Nissan Tutup Pabrik Jepang: Restrukturisasi Besar-besaran Guncang Industri Otomotif
Sumber: Idntimes.com

Produsen otomotif Jepang, Nissan, tengah menghadapi tantangan besar. Perusahaan ini berencana melakukan restrukturisasi besar-besaran, termasuk penutupan beberapa pabrik di Jepang dan Meksiko. Langkah ini merupakan upaya Nissan untuk mengatasi masalah keuangan dan meningkatkan efisiensi operasional global.

Rencana penutupan pabrik ini menyusul pengumuman strategi penghematan biaya Nissan yang melibatkan pengurangan tenaga kerja dan optimalisasi fasilitas produksi. Langkah berani ini menandai babak baru bagi Nissan dalam menghadapi persaingan industri otomotif global yang semakin ketat.

Penutupan Pabrik di Jepang: Dampak Besar bagi Tenaga Kerja dan Produksi

Salah satu pabrik yang menjadi target penutupan adalah Pabrik Oppama di Prefektur Kanagawa, Jepang. Pabrik yang telah beroperasi sejak 1961 ini memiliki kapasitas produksi tahunan sekitar 240.000 unit.

Pabrik Oppama dikenal sebagai basis produksi Nissan Leaf, mobil listrik massal pertama di dunia. Penutupan pabrik ini akan berdampak signifikan, mengingat sejarah panjang dan kontribusinya pada industri otomotif Nissan.

Sekitar 3.900 karyawan tercatat bekerja di Pabrik Oppama per Oktober 2023. Penutupan ini akan menyebabkan pengurangan besar jumlah tenaga kerja.

Pabrik Shonan, yang dioperasikan oleh anak perusahaan Nissan Shatai, juga masuk dalam daftar pertimbangan penutupan. Pabrik ini memproduksi van komersial dengan kapasitas produksi tahunan sekitar 150.000 unit.

Penutupan Pabrik Shonan akan berdampak pada sekitar 1.200 karyawan. Penutupan dua pabrik ini akan menjadi yang pertama bagi Nissan sejak penutupan Pabrik Murayama pada tahun 2001.

Ekspansi Restrukturisasi: Meksiko dan Fasilitas Global Lainnya

Restrukturisasi Nissan tidak hanya terbatas pada Jepang. Perusahaan ini juga mempertimbangkan penutupan fasilitas produksi di Meksiko.

Dua pabrik di Meksiko yang memproduksi mobil pikap Nissan Frontier dan Navara berpotensi ditutup. Nissan sebelumnya telah mengumumkan konsolidasi produksi kedua model tersebut di Pabrik Civac, Meksiko.

Konsolidasi produksi ini merupakan bagian dari upaya Nissan untuk meningkatkan efisiensi dan menyederhanakan operasional. Namun, penutupan pabrik di Meksiko tetap akan berdampak pada tenaga kerja lokal.

Selain Jepang dan Meksiko, Nissan juga dikabarkan mempertimbangkan penutupan pabrik di Afrika Selatan, India, dan Argentina.

Jika rencana ini terealisasi, jumlah pabrik produksi Nissan akan berkurang dari 17 menjadi 10 hingga tahun fiskal 2027. Pengurangan ini akan diiringi dengan pengurangan tenaga kerja global sebesar 15 persen.

Respon Resmi Nissan dan Prospek Ke Depan

Menanggapi spekulasi yang beredar, Nissan telah mengeluarkan pernyataan resmi. Perusahaan menyatakan bahwa laporan mengenai penutupan pabrik masih bersifat spekulatif dan belum dapat dikonfirmasi.

Nissan menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan akan memberikan pembaruan jika diperlukan. Namun, kemungkinan besar restrukturisasi ini akan tetap berjalan.

Jika penutupan pabrik benar-benar terjadi, langkah ini akan menjadi bagian dari strategi Nissan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan daya saing di pasar global yang semakin kompetitif.

Perusahaan otomotif global tengah beralih ke kendaraan listrik dan teknologi baru. Restrukturisasi ini diharapkan dapat membantu Nissan beradaptasi dengan perubahan tersebut dan kembali ke jalur pertumbuhan.

Meskipun penutupan pabrik akan berdampak negatif pada karyawan yang terkena PHK, langkah ini dianggap perlu untuk memastikan keberlangsungan perusahaan di masa depan. Masa depan Nissan akan sangat bergantung pada keberhasilan restrukturisasi ini.

Exit mobile version