Sewa Rp22 Juta Per Bulan, Ribuan Mobil Listrik Honda Terdistribusi?

Honda resmi memasarkan mobil listrik pertamanya di Indonesia, Honda e:N1, dengan sistem sewa unik. Program ini menawarkan kemudahan bagi konsumen dengan biaya sewa sebesar Rp 22 juta per bulan selama lima tahun.

Pada April 2025, tercatat sebanyak 30 unit Honda e:N1 telah didistribusikan dari pabrik ke dealer, berdasarkan data wholesales Gaikindo. Kendaraan ini diimpor langsung dari China dalam kondisi Completely Built Up (CBU).

Meskipun jumlah distribusi awal terbilang terbatas, Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, menyatakan bahwa pemesanan Honda e:N1 telah mencapai ratusan unit. Menariknya, semua pemesanan tersebut berasal dari perusahaan, bukan individu.

Sistem Sewa Honda e:N1: Kelebihan dan Kekurangan

“Sudah 105 perusahaan yang memesan,” ungkap Billy. Sistem sewa ini menawarkan kemudahan pengelolaan biaya, karena mencakup berbagai hal. Pembayaran bulanan sebesar Rp 22 juta sudah termasuk perawatan berkala, asuransi, dan pajak tahunan.

Konsumen juga mendapatkan fasilitas pengisian daya berupa home charger dan portable charger. Dengan demikian, konsumen tak perlu khawatir dengan biaya perawatan dan operasional mobil listriknya selama masa sewa. Ini menjadi daya tarik bagi perusahaan yang ingin mengelola biaya operasional dengan lebih efisien.

Namun, sistem sewa ini juga memiliki potensi kekurangan. Total biaya sewa selama lima tahun mencapai Rp 1,32 miliar. Besarnya biaya ini perlu dipertimbangkan dengan cermat, terutama jika dibandingkan dengan opsi pembelian langsung.

Kepemilikan di akhir masa sewa juga menjadi pertimbangan. Meskipun Honda menawarkan opsi kepemilikan, detail mengenai harga dan mekanisme kepemilikan ini perlu dijelaskan lebih lanjut agar calon konsumen memiliki gambaran yang utuh.

Spesifikasi dan Fitur Honda e:N1

Honda e:N1 menawarkan performa yang cukup mumpuni. Mobil listrik ini dibekali motor listrik bertenaga 204 PS dan torsi 310 Nm, yang disalurkan ke roda depan. Baterai lithium-ion berkapasitas 68,8 kWh mampu memberikan daya jelajah hingga 500 km (berdasarkan pengujian NEDC).

Terdapat tiga mode berkendara: Econ, Normal, dan Sport, serta deceleration paddle selectors untuk mengatur tingkat regeneratif braking. Fitur keselamatannya juga terbilang lengkap, termasuk Honda Sensing yang mencakup berbagai sistem seperti:

Fitur Keselamatan Honda Sensing:

  • CMBS (Collision Mitigation Braking System)
  • LKAS (Lane Keeping Assist System)
  • ACC with LSF (Adaptive Cruise Control with Low-Speed Follow)
  • AHB (Automatic High Beam)
  • LCDN (Lead Car Departure Notification System)
  • RDM with LDW (Road Departure Mitigation System with Lane Departure Warning)
  • Selain Honda Sensing, Honda e:N1 juga dilengkapi fitur-fitur lain seperti blind spot information, cross traffic monitor, 6 airbag, sistem pengereman ABS dan EBD, vehicle stability assist, sensor parkir depan dan belakang, agile handling assist, isofix, acoustic vehicle alerting system, dan tire pressure monitoring system.

    Analisis Pasar dan Potensi Honda e:N1

    Penerimaan pasar terhadap Honda e:N1 masih perlu dipantau. Meskipun pemesanan dari perusahaan cukup tinggi, penjualan ritel kepada individu masih belum terlihat. Strategi sewa ini mungkin efektif untuk menarik perusahaan, namun perlu dikaji lebih lanjut untuk menarik konsumen individu.

    Harga sewa yang tinggi dan durasi sewa lima tahun mungkin menjadi pertimbangan bagi konsumen individu. Perlu pertimbangan yang matang untuk menentukan apakah sistem ini lebih menguntungkan dibandingkan membeli mobil listrik lain di pasaran.

    Ke depannya, Honda perlu mempertimbangkan strategi pemasaran yang lebih agresif untuk menarik pasar individu. Informasi yang lebih transparan mengenai opsi kepemilikan di akhir masa sewa juga akan sangat membantu.

    Secara keseluruhan, Honda e:N1 menawarkan paket yang menarik bagi perusahaan yang mencari solusi mobilitas listrik dengan pengelolaan biaya yang terintegrasi. Namun, untuk pasar individu, perlu evaluasi lebih lanjut agar lebih kompetitif.

    Kesimpulannya, peluncuran Honda e:N1 dengan sistem sewa menunjukkan upaya Honda untuk memasuki pasar mobil listrik di Indonesia. Namun, keberhasilannya bergantung pada strategi pemasaran yang efektif dan penyesuaian dengan kebutuhan pasar yang beragam.

    Exit mobile version