Alva Optimis Bangun 200 SPKLU, Wujudkan Mimpi Touring Listrik Jakarta-Bali

ALVA, merek motor listrik Indonesia, tengah berambisi memperluas jaringan stasiun pengisian daya listrik (SPKLU) secara signifikan. Target ambisius mereka adalah membangun sekitar 200 SPKLU yang tersebar luas, mulai dari Jakarta hingga Bali.

CEO ALVA, Purbaja Pantja, mengungkapkan rencana ekspansi ini dalam acara buka bersama dengan media di Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025. “Jadi aftersales akan kita kuatkan terus ke depannya pengisian listrik pun juga akan kita mudahkan. Saat ini kita sudah punya 17 (stasiun pengisian listrik) dan nanti diperluas lagi menjadi 200 titik ke depannya,” ujarnya.

Purbaja menjelaskan strategi pembangunan SPKLU tersebut. “200 titik ini akan kita bangun dari Jakarta ke Bali. Tapi tentu awal-awalnya Jakarta-Bogor akan kita besarin dulu, Bandung-nya kita besarin juga, Semarang, Surabaya, lanjut ke Bali,” tambahnya. Langkah ini menunjukkan komitmen ALVA dalam menyediakan infrastruktur pendukung untuk kendaraan listriknya.

Spesifikasi SPKLU ALVA dan Waktu Pengisian Baterai

SPKLU Alva memiliki spesifikasi daya 500-840 W per unit, dengan total daya 8 kW yang mampu mengisi dua unit motor listrik secara bersamaan. ALVA mengklaim bahwa baterai motor listriknya dapat terisi penuh (dari 20% hingga 100%) dalam waktu sekitar 1 jam 17 menit di Boost Charge Station.

Namun, jika menggunakan pengisian daya normal dari listrik rumah tangga, waktu pengisian baterai akan lebih lama, sekitar 4 jam untuk mengisi dari 20% hingga 100%. Keberadaan Boost Charge Station menjadi solusi praktis bagi pengguna ALVA yang sering melakukan perjalanan jauh.

Purbaja menambahkan, “Jadi nanti kita coba nyambungin titik-titik (dari Jakarta ke Bali) ini supaya ke depannya kalau mereka mau travel jauh, titik-titik ini pun juga tersedia buat mereka melakukan charging.” Ia juga menyatakan bahwa jumlah pengguna Boost Charge Station telah meningkat lebih dari dua kali lipat.

Strategi Penempatan SPKLU dan Kenyamanan Pengguna

Purbaja menjelaskan pertimbangan penting dalam penempatan SPKLU. “Intinya, jarak satu titik Boost Charge Station ke titik lainnya harus terjangkau, tidak berjauhan. Terus kedua, pada saat mereka melakukan pengisian mereka juga mempunyai suatu kegiatan juga, baik itu istirahat atau makan atau minum dan lain-lain,” jelasnya.

Hal ini menunjukkan bahwa ALVA tidak hanya fokus pada penyediaan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan kenyamanan pengguna. Pemilihan lokasi SPKLU yang strategis dekat dengan fasilitas umum seperti restoran atau tempat istirahat akan meningkatkan pengalaman pengguna motor listrik ALVA.

Analisis dan Implikasi Rencana Ekspansi ALVA

Rencana ekspansi SPKLU ALVA ini merupakan langkah strategis yang positif bagi perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Meningkatnya jumlah SPKLU akan mengurangi kekhawatiran konsumen terhadap jarak tempuh dan ketersediaan pengisian daya, sehingga mendorong adopsi kendaraan listrik yang lebih luas.

Namun, kesuksesan rencana ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk pemilihan lokasi SPKLU yang efektif, pengelolaan dan perawatan SPKLU yang baik, dan juga perluasan jaringan layanan purna jual yang memadai. ALVA perlu memastikan ketersediaan dukungan teknis dan layanan pelanggan yang responsif untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Selain itu, kolaborasi dengan pihak lain, seperti pemerintah daerah dan perusahaan swasta, bisa menjadi kunci keberhasilan. Kemitraan strategis dapat mempercepat pembangunan infrastruktur SPKLU dan memastikan jangkauannya yang luas dan merata.

Secara keseluruhan, rencana ekspansi SPKLU ALVA ini menunjukan komitmen yang kuat terhadap perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Semoga rencana ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan pasar kendaraan listrik serta kenyamanan pengguna.

Exit mobile version